Senin, 29 April 2013

Hubungan Sains Dan Agama

NB:postingan ini bertujuan untuk mewujudkan salah satu kurikulum pendidikan dan bukan untuk sbg pembenaran terhadap agama tertentu, perhatikan contoh yg saya share, dari 7 contoh, hanya 2 contoh yg menggunakan ayat, tetapi berlaku untuk agama manapun, jd jgn berpikir sy lg membenarkan Islam.


Tujuan Pendidikan:

Menumbuhkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa

Apakah ini penting?

Sangat penting, sehingga tujuan ini selalu muncul pertamakali dalam kurikulum untuk setiap mata pelajaran.

Pada bab pendahuluan Kurikulum 2004, Standar Kompetensi Mata Pelajaran sains tertulis

Kompetensi sains menjamin pertumbuhan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa ….. (Halaman 5).

Pernyataan itu menunjukkan bahwa pembelajaran sains, harus digunakan sebagai alat untuk menjamin pertumbuhan keimanan dan ketaqwaan siswa pada Tuhan Yang Maha Esa.

Kemudian pada Fungsi dan tujuan dalam Kurikulum 2004 tertulis

Mata pelajaran sains di SMA dan MA berfungsi dan bertujuan untuk:

Menyadari keteraturan dan \tkeindahan alam untuk \tmengagungkan kebesaran Tuhan \tYang Maha Esa. (Halaman 7)


Persoalannya adalah:
Apakah selama ini:

  1. Buku-buku pelajaran sain yang dipakai di SMA dan MA saat ini ada yang mengkaitkan materi ilmu kimia dengan aspek keimanan dan ketaqwaan?
    \tTampaknya belum.
  2. \tApakah dalam pembelajaran ilmu kimia selama ini para guru kimia bisa mengkaitkan pelajaran ilmu kimia dengan aspek keimanan dan ketaqwaan?
    \tTampaknya belum belum semuanya bisa.
  3. Apakah selama ini guru sain mau mengkaitkan materi pelajaran kimia dengan aspek keimanan dan ketaqwaan?
    \tTampaknya belum semuanya mau.
  4. Seriuskah depdiknas melaksanakan amanat yang tertuang dalam pendahuluan Kurikulum 2004 serta Fungsi dan tujuan dalam Kurikulum 2004?
    \tTampaknya kurang serius.



Kalau begitu apa yang diperoleh dari hasil pembelajaran sains di SMA dan MA?
Tampaknya hanyalah:

  • Pengetahuan tentang sains.
  • Sedikit keterampilan laboratorium.



Apa dampak selanjutnya?
Terciptanya generasi yang:



  • menganggap bahwa antara sains dan agama tidak ada kaitan sama sekali.
  • dalam memanfaatkan sains sama sekali tidak mengindahkan etika agama dan kemanusiaan.
  • sangat bangga dengan ilmu yang dikuasainya sehingga dia tidak mempercayai adanya Tuhan Yang Maha Kuasa.



Apakah tiga hal tersebut sudah terbukti?
Ya,
Tidak sedikit orang yang beranggapan bahwa pengetahun dan agama itu jangan saling dikaitkan.
Tidak sedikit orang memanfaatkan ilmu kimia tanpa memperhatikan dampak negatifnya terhadap lingkungan.
Banyak sekali ilmuwan-ilmuwan terkemuka yang tidak percaya adanya Tuhan.
Spoilerfor tingkat kepercayaan:



Fakta-fakta di atas menunjukkan:

Perlunya pembelajayan sains digunakan sebagai alat untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan siswa pada Tuhan Yang Maha Esa.



Oleh karena itu?

Setiap mata pelajaran harus dapat dijadikan sebagai alat untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan siswa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

kegiatan pembelajaran dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa?

  1. Kesadaran akan amat sedikitnya ilmu yang kita pahami atau ketahui
    Bagaimana kita tahu bahwa ilmu yang kita pahami atau ketahui itu amat sedikit?
    Dengan mengikuti perkembangan ilmu.
    Contoh : dalam bidang ilmu kimia.

    • Jumlah senyawa kimia yang berhasil disintesis oleh semua peneliti kimia di seluruh dunia pertahun.

      Berapa jumlahnya?

      Sekitar 30 ribu pertahun, dan \tjumlah ini cenderung semakin meningkat.

    • Abstrak hasil penelitian dalam bidang ilmu kimia dan bidang-bidang lain yang berkaitan.

      Berapa banyak?

      Tidak kurang dari 1000 halaman setiap minggu.


    Dua hal tersebut akan membangkitan kesadaran akan amat sedikitnya ilmu yang kita pahami atau ketahui.

    Maka amat benarlah firman Allah:
    “Seandainya kayu-kayu yang ada di bumi dijadikan pena dan lautan ada di bumi, ditambah tujuh lautan lagi, dijadikan tinta maka tidaklah habis ilmu Allah ditulis. Sungguh Allah maha perkasa dan maha bijaksana”. (Luqman 27)

  2. Kesadaran bahwa kita betul-betul sangat tergantung pada rahmat dan belas kasihan dari Tuhan Yang Maha Esa.

    Bagaimana kita merasa sangat tergantung pada rahmat dan belas kasihan dari Tuhan Yang Maha Esa?

    Dengan memahami ilmu secara mendalam dan tepat (tidak terjadi salah konsep atau miskonsepsi).

    Apa contohnya?

    1. Pemahaman tentang air yang kita minum. Sebagian besar dari kita mungkin telah mengetahui bahwa molekul-molekul air dapat mengadakan ikatan hidrogen antarmolekul.

      Pada air cair molekul-molekul membentuk ikatan hidrogen antarmolekul seperti ditunjukkan pada gambar berikut:
      Spoilerfor ikatan hidrogen:




      Apa pengaruh ikatan hidrogen tersebut?

      Pada suhu ruang, air masih dalam fase cair.

      Bagaimana kalau antara molekul-molekul air tidak terjadi ikatan hidrogen antarmolekul?

      Pada suhu sekitar -100 ÂșC air sudah mendidih, sehingga tidak akan ada organisme yang dapat hidup di bumi.
      Spoilerfor titik didih:




    2. Makanan yang kita makan.

      Apa yang terjadi seandainya semua tumbuh-tumbuhan mogok kerja dan tidak mau menghasilkan karbohidrat yang dibutuhkan oleh manusia dan hewan?

      Misalnya: padi mogok berbuah.
      Untuk mendapatkan sepiring nasi, nasi itu terpaksa harus disintesis di laboratorium.


      Sudah bisakah nasi disintesis di laboratorium?

      Jawabannya: Belum BISA

      Seandainya bisa kira-kira berapa biayanya?

      Sintesis satu piring nasi akan memerlukan biaya puluhan juta rupiah.
      Spoilerfor Kesimpulan:

      Kesimpulan: Pemahaman dua contoh di atas dan contoh-contoh lain yang dapat kita cari akan membangkitkan kesadaran pada diri kita bahwa kita ini untuk dapat hidup betul-betul sangat tergantung pada rahmat dan belas kasihan dari Tuhan Yang Maha Esa.


  3. Kesadaran bahwa yang ditetapkan oleh Tuhan Yang Maha Esa adalah yang terbaik bagi kita semua.

    Kita semua tahu bahwa kalau makanan yang kita makan energinya melebihi energi yang kita butuhkan akan mengakibatkan kegemukan.

    Disimpan sebagai apa kelebihan energi itu?

    Sebagian besar sebagai lemak, dan ini yang menyebabkan orang menjadi gemuk.

    Persoalannya:

    Apakah kita ikhlas kalau kelebihan energi itu disimpan sebagai lemak?


    Bagaimana seandainya kelebihan energi itu disimpan sebagai karbohidrat?

    Kita harus tahu kesetaraan energi dari lemak dan karbohidrat.


    Energi yang dihasilkan oleh 1 gram lemak = 2,2727 x energi yang dihasilkan oleh 1 gram karbohidrat.


    Apa yang terjadi bila kelebihan energi disimpan sebagai karbohidrat?


    Berat badan kita menjadi 2,2727 lebih berat.

    Misalnya:
    Seorang ibu dengan berat badan normal 45 kg.

    Karena makan berlebihan beratnya menjadi 60 kg, dengan kelebihan energi disimpan sebagai lemak.

    Berapa beratnya bila kelebihan energi tersebut disimpan sebagai karbohidrat?

    Berat ibu tersebut 79 kg.

    Apa yang terjadi dengan burung bila kelebihan energi disimpan sebagai karbohidrat?

    Burung-burung tidak bisa terbang.

    Spoilerfor Kesimpulan:

    Kesimpulan:
    Pemahami contoh di atas akan membangkitkan kesadaran pada diri kita bahwa apa yang ditetapkan oleh Tuhan Yang Maha Esa adalah yang terbaik bagi kita.

    4. Kesadaran bahwa larangan-larangan yang ditetapkan oleh Tuhan Yang Maha Esa betul-betul bermanfaat bagi kita.

    Apa contoh larangan?

    Larangan minum minuman keras.

    Mengapa dilarang?
    Spoilerfor Alkohol:




    Fakta di atas dapat menimbulkan kesadaran pada diri kita bahwa larangan-larangan yang ditetapkan oleh Tuhan Yang Maha Esa betul-betul bermanfaat bagi kita.

    Maka amat benarlah firman Allah:
    “Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman beralkohol, …… adalah kotor dan pekerjaan syetan. Maka jauhilah agar kamu memperoleh kejayaan”
    (Al-Ma’idah: 90-91)



    5. Adanya keteraturan pada alam \tsemesta

    Apa contohnya:

    Keteraturan dari peredaran bumi dalam mengedari matahari sehingga malam dan siang terjadi secara silih berganti.

    6. Apabila kita menyadari bahwa perintah-perintah yang ditetapkan oleh Tuhan Yang Maha Esa bermanfaat bagi kita

    Apa contoh perintah?

    Perintah untuk makan makanan yang baik dan bergizi.

    Persoalannya:

    Dapatkah guru-guru menyiapkan kegiatan pembelajaran yang dapat mengembangkan keimanan dan ketaqwaan siswa?

    Pasti dapat.

    Bagaimana Caranya:

    • Banyak belajar baik materi pelajaran sesuai dengan bidang ilmunya maupun ilmu agama.
    • Mengerjakan semua perintah Tuhan.
    • Menjauhi semua larangan Tuhan.
    • Dapat menjadi tauladan bagi siswanya.


    Dimanakah pembelajaran yang mencakup 6 tujuan di muka harus dilakukan?

    Di semua sekolah, baik yang melaksanakan program reguler atau program SBI (sekolah bertaraf internasional)

    Mengapa?

    Kita harus menyiapkan generasi yang nantinya memiliki kemampuan ilmu dan teknologi yang tinggi, dapat bersaing di era global, mempunyai jiwa wiraswasta dan bertaqwa pada Tuhan Yang Maha Esa. -HAMMAM-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar